Jumat, 20 Agustus 2010

BIBLE vs. SCIENCE - Alkitab itu Ilmiah!

Shalom semua SiCers! Gimana 1 bulan pertama masuk sekolah? Pasti ada yang seneng dan banyak yang minta libur lagi. Admin pun kalau dikasih libur juga mau. Siapa sih yang gak mau? Tapi kita mesti yakin kalau sekolah yang kita tempuh sekarang bakal berguna di masa depan saat kita bakal cari kerja dan menjalani suatu pekerjaan. Jadi tetaplah menyala api semangatmu. Amen?

Ngomong-ngomongin sekolah, di sekolah kita pasti ada mata pelajaran Science. Apalagi fisika yang mungkin beberapa temen-temen anggep sebagai mata pelajaran “keramat” di sekolah. Juga pasti ada mata pelajaran agama/Christian Studies/religion di sekolah kita. Kayaknya kok keduanya bertentangan ya? Bible bilang manusia diciptain dari debu tanah. Science bilang manusia itu hasil dari evolusi organisme selama jutaan tahun. Dari awal aja gak ketemu, gimana bisa nyambung? Begitu kata sebagian orang. Memang nggak salah juga hal itu. Tapi, kalo lantas kita menganggap Bible dan Science bertolak belakang dalam segala hal bahkan musuhan, maka itu juga sama salahnya.

Yang juga sering terjadi adalah muncul dua kubu. Yang satu, bilang kalo Alkitab gak ilmiah soalnya banyak hal gak masuk akal yang ditulis di situ, evolusi itu ilmu pengetahuan, sedang penciptaan itu cuma kepercayaan agama, Alkitab itu menolak Science, dll. Sedangkan kubu yang lain bilang, Alkitab nggak ngurusin Science, penciptaan dan evolusi itu sama-sama agama karena penganutnya juga sama ngototnya, science itu menolak Alkitab, dll. So, mana sih yang benar? Atau dua-duanya salah? Atau dua-duanya benar? Pusing ya? Ayo kita bahas topik ini bersama!

Untuk menjawab hal ini, yang pertama mesti kita pahami adalah bahwa Alkitab itu bukan ensiklopedi ilmu pengetahuan. Tuhan nggak menyuruh para penulis Alkitab menulis sebuah buku sekadar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar ilmu pengetahuan aja. Urusan hidup jelas lebih dari ilmu pengetahuan kan? Pembahasan Alkitab mencangkup seluruh bidang kehidupan, termasuk di sini adalah ilmu pengetahuan. Nah, apa berarti level Alkitab ada di atas buku-buku Science?

Untuk masalah kebenaran, jawabannya iya. Alkitab udah ada selama ribuan tahun dan terus diakui kebenarannya. Untuk standar ilmiah pun, itu adalah bukti kebenaran Alkitab. Tapi, kalau kita ingin belajar Science, tentu saja nggak cukup hanya dengan modal Alkitab aja. Kita masi tetep butuh para ilmuwan dan pengembangan ilmu secara terus menerus untuk mengetahui betapa kaya dan luar biasanya dunia ciptaan Tuhan ini.

Yang kedua, Alkitab itu ilmiah, bro! Yup, kita harus inget kalo Alkitab tuh udah ditulis ribuan tahun yang lalu. Dan saat ilmu pengetahuan yang dipunyai dunia masi banyak diwarnai oleh hal-hal keliru, Alkitab udah nulis banyak hal seperti soal rotasi bumi (Ay 26:7), bumi itu bulat (Yes 40:22), keanekaragaman bintang (1 Kor 15:41), darah sebagai penunjang utama kehidupan (Im 17:11), sampai tentang adanya alat yang bisa bikin informasi bisa diterima secara global seperti TV atau juga internet (Why 11:9-11). So, nggak bener juga kalo kita bilang Alkitab adalah lawan dari ilmu pengetahuan. Bahkan banyak ilmuwan hebat seperti Isaac Newton, Michael Faraday, Louis Pasteur, dll, mendasari ilmunya dari Bible. Dan hasilnya nyambung juga tuh.

Trus, kenapa ada kesan kalo Alkitab nggak akan bisa nyambung sama Science? Gimana dengan mukjizat laut merah terbelah, air bah, penyembuhan yang dilakukan Yesus, Lazarus dibangkitkan, orang sakit kena bayangan Petrus sembuh, dan tentu saja Yesus yang bangkit dari kematian setelah 3 hari?

Well, bukankah itu alasan kita bilang Tuhan sebagai Maha Kuasa? Banyak orang saat ini meragukan kemahakuasaan Allah, dan mereka menuntut bukti. Padahal segala mukjizat yang tercatat di Alkitab itulah buktinya. Bahwa Science belum nyampe ke situ, itu soal lain kan?

Gimana guys? Uda tau kan kebenarannya? Semoga artikel ini bisa berguna buat kita semua. Tetap semangat dan Tuhan memberkati.
Admin

Sumber: Renungan Harian Spirit Next edisi Juli 2010

Belajar dari Bangsa Jepang

Jepang. Meski negaranya kecil, sumber daya alam terbatas, dan pernah mengalami kehancuran pada tahun 1945, Jepang enggak pernah diliat sebelah mata. Dengan situasi yang serba terbatas itu Jepang bisa bangkit, bahkan menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Apa yang membuat Jepang bisa menjadi sedemikian maju. Salah satunya dikarenakan Jepang memiliki etos dan mentalitas yang luar biasa. So, enggak ada salahnya kita belajar dari rahasia sukses bangsa Jepang.

1. KERJA KERAS.
Seperti yang kita tahu orang Jepang dikenal sebagai pekerja keras. Pergi awal pulang petang adalah pemandangan yang biasa bagi orang Jepang. Beda jauh dengan budaya di Negara kita, pergi siang pulang juga siang juga L. Kalau mau dibuat perbandingan, seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Hmmm, hebat juga ya.

2. MALU.
Orang Jepang paling nggak tahan dengan rasa malu. Bahkan daripada menanggung rasa malu, mereka pilih hara kiri. Ini udah jadi ritual turun temurun bangsa Jepang sejak era Samurai hingga sekarang. Mereka pilih mengundurkan diri ketika merasa gagal dalam menjalankan tugasnya. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum. Dengan mentalitas seperti itu, terang aja Jepang memiliki SDM yang tangguh dan handal.

3. HIDUP HEMAT.
Orang Jepang terkenal karena sangat hemat, dalam artian enggak terjebak arus konsumerisme. Mereka membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang benar-benar perlu. Orang-orang Jepang terkenal cerdas dalam mengelola keuangannya, istilah modern-nya, mereka melek financial. Gimana dengan anak muda di Indonesia ya?

4. ULET DAN PANTANG MENYERAH.
Orang-orang Jepang itu tahan banting dan pantang menyerah. Minimnya sumber daya alam, kekalahan perang dari tentara Sekutu, bahkan peristiwa gempa bumi yang terjadi berulang kali tidak membuat Jepang menyerah begitu saja. Daripada focus pada kekurangan, mereka memfokuskan pada kelebihan yang mereka miliki. Jepang focus dengan bisnis berbasis industry, dan produk-produk Jepang menguasai dunia. Sebut saja dunia otomotif, elektronik, dan tentu saja teknologi.

5. INOVASI.
Orang-orang Jepang itu rajin berinovasi. Sekalipun mereka tidak selalu yang jadi penemu, tapi karena mereka terus melakukan inovasi akhirnya mereka sangat sukses. Cassete Tape, khususnya produk seperti Walkman, sebenarnya bukanlah ciptaan Jepang. Paten produk itu sebenarnya dimiliki oleh Philip Electronics. Tapi kita lebih kenal dengan merk Sony Walkman, bukan? Paten teknik perakitan mobil dimiliki oleh Amerika, tapi kenyataannya mobil yang paling banyak diproduksi adalah otomotif Jepang!

6. HOBI BACA.
Masyarakat Jepang termasuk sangat gemar membaca. Jarang kita bertemu orang Jepang yang duduk bengong atau ngerumpi enggak jelas arah. Mereka memanfaatkan waktu untuk membaca. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di kereta, halte, tempat menunggu, untuk membaca. Enggak heran kalo orang-orang Jepang pintar-pintar. Hobi baca, sih.

7. MANDIRI.
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Anak-anak dilatih untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, bahkan selepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar dari mereka tidak meminta biaya kepada orang tua. Malu, demikian kata mereka. Wuih… Daripada minta duit tama ortu untuk biaya sekolah, mereka lebih suka untuk kerja part time. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya. Gimana dengan kamu?

Dengan etos kerja dan budaya seperti itu, terang saja Jepang menjadi salah satu Negara paling maju di dunia. Jika kita mau maju seperti Jepang, kita harus bisa belajar delapan etos dan budaya orang Jepang tersebut. Haikk..

Tuhan memberkati!
admin

Sumber: Renungan Harian Spirit Next edisi Juni 2010

6 Teladan Sportivitas di Dunia Olahrag

Bagi mereka, menang bukanlah segalanya. Ada hal-hal yang lebih penting dari menang itu sendiri. Dari tindakan mereka, nama mereka tetap harum, bukan semata karena prestasi tapi karena karakter yang langka.

1. ROBBIE FOWLER.
Pemain bola legendaries klub Liverpool ini nunjukin sportivitas saat menghadapi Arsenal. Waktu itu, ia jatuh di kotak penalti. Wasit pun memutuskan memberinya hadiah tendangan penalti. Tapi, Fowler ngotot kalo dia jatuh sendiri dan bukan karena lawan. Tapi, karena wasit tetap kasi penalti, Fowler pun nendangan tapi sengaja dengan lembah sehinggan mudah ditangkap kipper Arsenal.

2. PAOLO DI CANIO.
Pemain bola asal Italia yang main di Liga Inggris ini memang dikenal bengal. Tapi, ia juga dikenang karena sifat sportifitasnya. Kejadiannya pada 2000, mirip iklan yang lagi gencar tayang di TV kita saat ini. Di Canio mendapat umpan matang dan tinggal satu kali tendang ke gawang. Tapi, waktu ia liat kipper lawan tergeletak cedera, Di Canio justru mengambil bola, minta pertandingan di-stop supaya kipper itu ditolong dulu.

3. LUTZ LONG.
Atlet cabang lompat jauh ini nunjukkin betapa persahabatan lebih berharga daripada kemenangan. Waktu itu, Long dan Jesse Owens, atlet kulit hitam asal AS sama-sama berlaga di satu nomor. Jerman, Negara asal Long, waktu itu dipimpin Hitler yang fasis, yang merasa Jerman adalah ras superior di atas semua bangsa, apalagi bangsa kulit hitam. Saat itu, Owens gagal di dua lompatan pertama. Kalo satu kali lagi dia gagal, maka Owens akan didiskualifikasi. Tapi, saat itu Long justru kasi tips biar lompatan Owens berhasil. Dan tips itu memang manjur! Bahkan emas merebut medali emas sedang Lutz mendapat perak. Lutz berkomentar, “Andai medali emas dan perak ini dilebur jadi satu, aku masih lebih memilih mempertahankan persahabatanku dengan Owens.”

4. JUDY GUINESS.
Juri memutuskan atlet anggar Inggris ini menang atas Ellen Preiss asal Austria. Guiness memang sudah melakukan satu kali sentuhan, tapi rupanya juri nggak liat kalo Preiss udah dua kali melakukan sentuhan. “Harunsy Preiss yang menang”, kata Guiness pada juri. Jadilah, waktu di podium Guiness minta Preiss bertukar posisi denganya di juara pertama.

5. ANDY RODDICK.
Petenis Amrik ini udah unggul 5-3 di set kedua atas Fernando Verdasco dari Spanyol dengan triple match point. Hal ini harusnya bikin pertandingan usai dan Roddick menang. Tapi, Roddick justru bilang bola Verdasco masuk. Ini berarti poin buat Verdasco. Wasit pun menganulir hasil tadi berdasar rekomendasi Roddick. Namun, justru setelah itu Verdascp bangkit dan Roddick kalah.

6. MALLORY HOLTMAN.
Waktu itu, pemain tim lawan, Sarah Tucholsky mencetak pukulan home run pertamanya. Tapi, baru nyampe base pertama, kakinya cedera. Wasit sudah hendak memutuskan kalo pukulannya cuma diitung satu poin. Tapi Mallory Holtman justru bertanya pada wasit, apa dia bisa bantu Sarah. Wasit mengiyakan dan Mallory serta rekan satu timnya, Liz Wallace memapah Sarah melewati setiap base untuk mencatat home run sambil tertawa-tawa memikirkan apa yang kira-kira dipikirkan penonton melihat hal itu. Namun, fans kedua tim justru terharu dan bersorak melihatnya. Pertandingan usai dengan tim Sarah menang.

Semoga kisah 6 teladan sportivitas olahraga ini bisa jadi inspirasi dan juga bisa temen-temen contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Salam olahraga, Tuhan memberkati!
admin

Sumber: Renungan Harian Spirit Next edisi Juni 2010

What if..Tuhan kasih gue jodoh yang gue ngga suka ?!

What if..Tuhan kasih gue jodoh yang gue ngga suka ?!

Okay Tuhan, saya tau Kau sediakan jodoh buat saya. Masalahnya, gimana kalau gue ngga suka ama itu orang? Gimana kalau orang itu bener-bener tipe yang teramat sangat gue ngga suka?! Gimana kalau orang itu nyebelinnya setengah mati?!

Guys, yang harus kalian tau, TUHAN itu pengen kita bahagia. Dan Dia bener-bener berusaha untuk bikin kita bahagia! Untuk bikin kita seneng. Dia bahkan kirimin TUHAN YESUS buat nebus dosa kita, biar kita bisa masuk surga. Ngga Cuma itu, DIA juga kirim Roh Kudus buat nemenin kita. Buat hibur kita. Kebayang ngga sih, betapa dalamnya kasih Allah buat kita.

Kenapa saya bicara panjang lebar tentang kasih Tuhan, karena cuman kebenaran itulah yang bisa menghapuskan keraguan dan ketakutan kita. Kita ngga perlu takut Tuhan akan kasih jodoh yang nggak baik buat kita.

Bisa aja jodoh yang Tuhan sediakan itu tipenya beda ama tipe kita. Salah satu temen saya yang udah marrie cerita, dia dulu pengen punya cowo yang kurus tinggi.
And beberapa mantan pacarnya itu semua kurus dan tinggi. But akhirnya dia dapat cowo yang tinggi tapi gemuk, hehehe.
Pas saya tanya, “Loh, ngga nyesel?” Dia malah bilang, “penampilan itu ngga penting lagi kok. Aku tau dia jodohku.” And mereka happy-happy aja tuh.

But tipe yang beda bukan artinya itu bakal menyengsarakan kita! Tapi itu justru lebih baik daripada yang kita minta.
Saya mau ajak temen-temen renungkan. Apa sih yang selama ini jadi poin utama penilaian temen-temen soal jodoh?

1. Wajah/penampilan.
(Bodinya gimana, tingginya berapa, tampangnya kayak Orlando Broom apa kayak Shin Chan, pakainnya modis apa ngga.)
2. Pendidikan
(Lulusan luar negeri atau dalam negeri, gelarnya apa, Universitasnya terkenal ngga, cumin S1 atau udah S2.)
3. Pekerjaan
(Udah kerja atau belon, di kantornya jabatannya apa, perusahaanya bonafide ngga, gajinya sebulan berapa.)
4. Kekayaan
(Naik mobil apa, bajunya and parfumnya merek apa, kalau nonton di 21 atau di MPX Grande, punya vila pribadi ngga.)
5. Keluarga
(Keluarganya beken ngga, nyokapnya bae or kayak mak lampir, di anak sulung atau anak bungsu, bokapnya ramah atau kayak anjing herder, punya sodara berapa banyak ‘kalau banyak kan nyogoknya mahal!)
6. Kepribadian
(Orangnya terbuka atau ngga, teliti atau ceroboh, perfeksionis atau cuek.)
7. Karakter
(Orangnya sabar atau pemarah, bersukacita apa selalu bĂȘte, murah hati atau pelit.)

Beberapa kategori di atas itu biasanya yang jadi sarana penilaian kita. Kita akan mikir si A cocok sama si B kalau sama-sama ganteng and cantik. Or kalau keluarganya sama-sama kaya. Penilaian manusia sih kadang-kadang sesuai juga sama penilaian Tuhan. Tapi ngga selalu.

Buat cari jodoh untuk kita, yang TUHAN liat pertama itu adalah karakter. Yang laennya jadi bahan pertimbangan Tuhan juga, tapi yang utama itu karakter.

Apa sih bedanya karakter sama kepribadian?
Kepribadian itu sifat alam kita. Ada orang yang terbuka, suka cerita-cerita, gampang berteman. Ada orang yang tertutup, susah percaya sama orang. Ada orang yang teliti and perfeksionis abis, ada juga yang cueknya setengah mati. Itu semua kepribadian. Kepribadian bisa diubah oleh manusia! Kita bisa ikut sekolah-sekolah kepribadian dan mengubah sedikit kepribadian kita.

Misalnya, orangnya aslinya pemalu, ngga suka ngomong, tapi setelah dia ikut sekolah kepribadian, dia jadi gampang bergaul, jadi penuh percaya diri (kayak abis pake Rexona, hehehe). Itu banyak terjadi.

Sedangkan karakter adalah buah Roh. Karakter itu ngga bisa dibentuk atau diubah dari manusia. Itu cumin bisa lahir dengan hubungan pribadi dengan TUHAN. Karakter itu sesuatu yang ilahi, sesuatu yang berharga di mata TUHAN. Dan karakter itu harganya mahal, itu cumin bisa diperoleh ketika seseorang diproses secara pribadi dengan TUHAN! Ngga bisa dimanipulasi.

Banyak orang salah milih karena terjebak disini. Dari luar kepribadiannya begitu memesona, sabar, perhatian, romantic, lemah lembut. Begitu married, salah sedikit tangan melayang. Cape sedikit, langsung ngamuk. Itu bahayanya memilih orang hanya berdasarkan kepribadian.

Karena itulah TUHAN pilihkan pasangan untuk anak-anakNYA berdasarkan karakter. Tuhan cuman mau pilih yang baik untuk anak-anakNYA. Tapi karena kita ngga bisa melihat seperti TUHAN melihat, kita ngerasa jodoh yang TUHAN pilih itu ngga sesuai ama kemauan kita. Kita cari orang yang mulutnya manis, TUHAN cari yang hatinya manis. Kita cari yang romantis, TUHAN cari yang bisa membahagiakan kita.

Maka sekarang, mari kita mengatakan, “TUHAN AKU PERCAYA KAU SEDIAKAN YANG TERBAIK BAGIKU.”

GOD bless :)