Jumat, 15 Januari 2010

Boys Don't Cry?

Boys Don't Cry? | Yohanes 11:33-36

Bersukacitalah dengan
orang yang bersukacita,
dan menangislah dengan
orang yang menangis!
(Roma 12:15)

Cowo nangis? Bagi yang cowo, kalimat itu mungkin akan bikin kamu nyengir. Masa cowo nangis? Kayak cewe aja. Bagi yang cewe, pendapatnya mungkin bisa terpecah. Ada yang nggak setuju cowo nangis. Kalo cowo juga nangis waktu dia lagi sedih atau sakit, gimana dia bisa melindungi cewenya?

Tapi, nggak sedikit juga yang setuju. Menurut mereka, cowo nangis berarti dia masih punya hati, masih punya perasaan. Nah, jadi mana yang betul? Kalo kita mengamini bahwa Alkitab adalah kebenaran kita, gimana pendapat Alkitab soal cowo menangis?

Yang pertama,
tentu bukannya kebetulan kalo setiap orang pasti pernah menangis, setidaknya waktu bayi. Entah kenapa Tuhan gak bikin setiap bayi lahir dengan ketawa aja. Tapi, para ahli malah menemukan bahwa bayi yang lebih sering nangis ternyata lebih cepat berkembang. Tapi kenapa setelah kita gede, yang boleh nangis sepertinya hanya cewe? Nah, inilah yang namanya pengaruh budaya. Mirip seperti budaya yang bilang kalo cowo itu oke-oke aja kalo lebih berantakan ketimbang cewe.

Yang kedua,
dalam Alkitab kita membaca ada banyak tokoh, dari Ayub sampai termasuk Yesus sendiri, pernah nangis. Nangis itu beda sama cengeng.
Namanya cengeng itu kalo nangis uda jadi hobinya. Bahkan, gak mesti nangis juga. Orang yang dikit-dikit ngeluh dan nyerah pun sebenarnya gak beda sama orang cengeng.

"Menangislah bersama orang yang menangis."
Itulah kata Alkitab. Maksud ayat ini adalah jadilah peka dan care sama perasaan orang lain. Dunia mungkin bilang cowo sejati itu kudu punya hati sekeras batu, apapun yang terjadi mesti tetep pasang tampang dingin. Yah, itu sih bukan cowo, tapi robot!

Cowo sejati bukan diliat dari penampilan luarnya aja. Tapi, jadi cowo adalah soal punya tanggung jawab, keberanian (termasuk berani membuka diri dan mengaku salah), serta punya kasih yang tulus. Itulah alasan banyak tokoh Alkitab yang meski cowo tapi gak ragu buat menangis.

Jadi, sah-sah aja sih cowo nangis. Asal jangan nangis karena mengasihani diri sendiri, apalagi nangis biar keinginan kita dituruti. Tapi, menangislah karena kita ini punya belas kasihan dan keperdulian pada perasaan sesama kita. Setuju bro?


Tuhan memberkati!

sumber : Renungan harian Spirit Next
Edisi Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar